-->

Silabus dan RPP; KTSP 2006 dan Kurikulum 2013

Melawan Lupa; Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional || Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, pada tahun 1922 saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya beliau dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. 

Pendiri Taman Siswa ini adalah dijuluki Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 pada usia 69 tahundan dimakamkan di sana. Ajarannya yang terkenal ialah;

  1. ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan)
  2. ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), 
  3. tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), 
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.
Ki Hadjar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-rang Belanda.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Beliau menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. 

Pada masa awal pemerintahan RI, dipercaya sebagai Menteri Pendidikan Republik Indonesia yang pertama dari 2 September 1945 s.d. 14 November 1945. Meski dalam waktu yang sangat singkat, Beliau telah meletakkan Pondasi Pembangunan Pendidikan Indonesia yang sampai saat ini dan sampai kapanpun akan sangat berarti.
Tujuh bulan setelah kepulangannya, beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959)
Lebih lanjut, silahkan baca kisah hidupnya, dapat di-Download di Sini.
Labels: Artikel, Ilmuwan, Pahlawan, Tokoh

Thanks for reading Melawan Lupa; Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Please share...!

Back To Top